7 Jenis Obat Penenang ODGJ di Apotek yang Aman
7 Jenis Obat Penenang ODGJ di Apotek yang Aman
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memerlukan penanganan medis yang tepat, salah satunya melalui pemberian obat penenang. Obat penenang berfungsi untuk mengurangi gejala seperti kecemasan berat, agresivitas, halusinasi, atau insomnia. Namun, tidak semua obat penenang boleh di gunakan secara bebas. Beberapa di antaranya tergolong obat keras dan hanya bisa di dapatkan di apotek dengan resep dokter. Berikut ini adalah 7 jenis obat penenang odgj di apotek yang umum di gunakan untuk ODGJ dan relatif aman jika di gunakan sesuai petunjuk medis:
1. Diazepam
Diazepam termasuk golongan benzodiazepine yang sering di gunakan untuk mengatasi kecemasan, kejang, atau gangguan tidur. Obat ini bekerja dengan menenangkan sistem saraf pusat, sehingga pasien merasa lebih rileks.
Catatan penting: Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan. Harus di gunakan di bawah pengawasan dokter.
2. Haloperidol
Haloperidol adalah antipsikotik tipikal yang sering di berikan pada pasien dengan gejala psikosis seperti halusinasi atau delusi. Obat ini juga berguna untuk mengontrol agresivitas dan agitasi pada pasien skizofrenia atau gangguan psikotik lainnya.
Efek samping: Tremor, kaku otot, dan efek ekstrapiramidal lain jika tidak di awasi penggunaannya.
3. Clonazepam
Clonazepam juga merupakan benzodiazepine, tetapi lebih kuat di bandingkan diazepam. Biasanya di berikan untuk gangguan kecemasan berat atau kejang yang terkait dengan gangguan jiwa.
Karena potensi adiktifnya tinggi, clonazepam hanya di berikan dalam dosis kecil dan untuk waktu terbatas.
4. Risperidone
Obat antipsikotik atipikal ini sering di resepkan untuk pasien dengan skizofrenia, bipolar, atau autisme. Risperidone membantu mengurangi gejala seperti halusinasi, pikiran kacau, atau perilaku agresif.
Risperidone tersedia di apotek namun hanya bisa di beli dengan resep psikiater.
5. Olanzapine
Sama seperti risperidone, olanzapine termasuk antipsikotik atipikal yang di gunakan untuk mengobati skizofrenia dan gangguan bipolar. Obat ini juga dapat membantu menstabilkan mood dan mengurangi agitasi.
Meskipun relatif aman, penggunaannya harus di monitor karena dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan gangguan metabolik.
6. Chlorpromazine
Chlorpromazine adalah antipsikotik generasi pertama yang sudah lama di gunakan untuk mengendalikan psikosis, mania, atau agresivitas berat. Obat ini juga memiliki efek sedatif yang kuat.
Ketersediaannya di apotek biasanya memerlukan resep dokter jiwa karena efek sampingnya yang harus di pantau secara rutin.
7. Lorazepam
Lorazepam sering di gunakan untuk pasien ODGJ yang mengalami kecemasan akut atau serangan panik. Obat ini memiliki efek kerja cepat dan bisa menenangkan pasien dalam waktu singkat.
Namun, karena tergolong benzodiazepine, lorazepam hanya di rekomendasikan untuk penggunaan jangka pendek.
Pentingnya Konsultasi Medis
Penggunaan obat penenang pada ODGJ bukanlah solusi tunggal. Terapi psikologis, dukungan keluarga, dan lingkungan yang kondusif juga memainkan peran penting dalam pemulihan pasien. Oleh karena itu, sangat penting untuk:
-
Konsultasi rutin dengan psikiater
-
Menghindari penggunaan obat secara mandiri
-
Mengikuti dosis dan durasi penggunaan yang dianjurkan
Selain itu, beberapa obat yang disebutkan di atas bisa menimbulkan efek samping serius jika tidak digunakan dengan benar. Oleh karena itu, semua obat penenang ODGJ yang disebutkan di artikel ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan tenaga kesehatan profesional.
Baca juga: Kenali Obat yang Tidak Diizinkan Beli Sembarangan di Apotek
Tujuh jenis obat penenang yang umum digunakan untuk ODGJ – seperti diazepam, haloperidol, clonazepam, risperidone, olanzapine, chlorpromazine, dan lorazepam – dapat membantu mengendalikan gejala gangguan jiwa. Namun, penggunaannya harus tepat dan aman, sesuai petunjuk dokter. Jangan pernah membeli atau mengonsumsi obat penenang tanpa resep dan diagnosis yang akurat. Keamanan dan keselamatan pasien selalu menjadi prioritas utama.


